Skincare Routine #8: Jenis - Jenis Masker dan Kegunaannya

Alright, masih banyak jenis produk skincare yang harus kita bahas. Beberapa hari lalu saya membuat voting untuk membahas produk selanjutnya, dan masker dipilih setelah proses voting yang cukup ketat. Here we go!

Masker menjadi trend saat ini dan sepertinya akan terus berlangsung karena kelebihannya yang langsung memberikan hasil dalam sekali pakai dan praktis. Kelebihan ini juga yang menjadi alasan mengapa masker sangat disukai oleh kaum remaja.

A. Jenis masker
Mengapa jenis masker sangat banyak sih? Banyak jenisnya karena formulanya disesuaikan dengan kebutuhan masalah kulit tertentu. Selain dari fungsinya, masker juga dibagi berdasarkan cara membuatnya dan cara membersihkannya. Bingung juga mengelompokkannya bagaimana, jadi saya bagi dalam empat kelompok besar saja:

1. Peel off
Semua jenis masker yang tidak perlu dibilas. Pengangkatan masker hanya perlu dikelupas.

Untuk kulit kering sebaiknya menghindari jenis masker ini. Peel off mask lebih cocok untuk pemiliki kulit normal, berminyak, dan kulit remaja. Masker ini akan membentuk lapisan tipis di permukaan kulit. Ketika kering dan dikelupas, masker dapat mengangkat sel kulit mati dan kotoran pada permukaan kulit, sehingga memperbaiki warna dan tekstur kulit. Masker ini juga dilengkapi pelembab untuk meningkatkan kelembaban lapisan kulit.


Namun, perlu diingat, penggunaan masker ini harus seperti exfoliant. Hanya boleh digunakan 1-2 kali seminggu dan diaplikasikan tipis-tipis. Apalagi untuk kulit remaja pada umumnya yang tidak terlalu memerlukan produk pengangkatan sel kulit mati tambahan selain cleanser. 

Masker ini lebih baik dikelupas dari bawah ke atas untuk mengurangi rasa sakit dan potensi iritasi.


Ciri-ciri peel off mask mengandung: polivinil alkohol

2. Wash off
Termasuk: exfoliating mask, DIY mask, clay mask,  cream mask. Masker yang masuk pada jenis ini harus diaplikasikan sekitar 5-10 menit. Beberapa produk juga akan merekomendasikan aplikasi 15-20 menit. Semuanya tergantung lagi dari kemampuan penyerapan kulit kamu. Masker jenis ini tentu saja harus dibilas.

a. Clay Mask/ Masker Lempung 
Masker ini direkomendasikan untuk pemilik kulit berminya, berjerawat, dan normal.


Clay mask berperan menyegarkan kulit dengan menyerap sebum berlebih sehingga pori-pori kulit lebih mengecil. Pada saat mengering, masker ini juga memiliki bulir-bulir halus yang membantu pengelupasan kulit mati pada saat kita membilas wajah, seperti physical exfoliant tetapi kerjanya lebih lemah. Masker bisa dibilas jika terasa kering, terasa ada serbuk di permukaan, dan beberapa titik sebum terlihat pada masker. Bilas menggunakan air hangat dan akhiri dengan pelembab. 

Penggunaan masker ini sebaiknya 1-2 kali seminggu.

Ciri-ciri clay mask mengandung: kaolin, bentonite, magnesium/aluminium silikat.

b. Exfoliating Mask 
Masker ini menjadi rekomendasi untuk kulit normal, kulit kering, kulit aging, dan kulit berminyak, kulit yang sedang mengelupas, dan warna kulit yang tidak merata. Masker ini dapat digunakan juga sebelum menggunakan produk pelembab atau riasan.

Masker dilengkapi dengan chemical exfoliant. Untuk kulit berminyak dan/atau berjerawat, chemical exfoliant yang merupakan BHA akan membantu mengurangi komedo dan mencegah jerawat. Untuk kulit kering dan kulit aging, chemical exfoliant AHA akan menghaluskan tekstur kulit dan meningkatkan kelembaban kulit.


Masker juga bisa menggunakan physical exfoliant dari polietilen dan kulit biji. Namun masker yang menggunakan bahan seperti ini tidak cocok untuk kulit berjerawat dan sensitif.

Perlu diperhatikan saat menggunakan exfoliating mask, tidak boleh terlalu sering, cukup 1-2 kali pemakaian. Bilas masker dengan air hangat sambil melalukan pemijatan ringan. Setelah pemakaian pastikan masker benar-benar terbilas dan jangan lupa menggunakan pelembab dan sunscreen. 

Ciri-ciri exfoliating mask: mengandung AHA, BHA, dan bahan physical exfoliant (ditemukan pada klaim produk). Exfoliant apa yang cocok untukmu? Cek dulu di sini 

c. Cream mask 
Masker yang berfungsi memberikan kelembaban pada kulit. Bahan-bahan yang dikandung adalah agen humektan dan emollient yang membuat kulit lebih lembab dan halus. Masker ini lebih cocok untuk pemiliki kulit kering, kasar, aging, dan dehydrated.


Walaupun membuat kulit nyaman karena lembab, tetap memiliki jangka waktu aplikasi dan harus dibilas. Untuk bahan ringan bisa dibersihkan dengan tisu, tetapi jika formulanya cukup tebal harus dibilas dengan air.

Ciri-ciri cream mask mengandung: humektan, emollient, dan beberapa bahan mengandung minyak

d. DIY Mask 
Masker yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami langsung. Biasanya DIY Mask adalah resep yang disebarkan dari mulut ke mulut. Bahan-bahan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan kulit apakah untuk melembabkan (madu), iritasi (aloe vera), dan mencerahkan (bulir gula dan garam)

Namun untuk DIY Mask ini pastikan kamu sudah yakin bahwa bahan yang digunakan tidak akan menyebabkan reaksi alergi atau sensitif untuk kulit kamu. Beberapa buah dan sayur juga memiliki kadar pH yang terlalu asam atau minyak atsiri yang jika digunakan langsung dapat mengiritasi kulit.

Jika masih ingin menggunakan masker ini, boleh menggunakan kain kasa steril sebelum megnoleskan maskernya. Selain menjaga agar produk tidak menyebar kemana-mana, kain kasa juga dapat mengurangi rangsangan berlebihan.

Ciri-ciri DIY Mask: menggunakan bahan-bahan natural dan dibuat sendiri 

3. Sheet Mask
Semua jenis masker berupa lembaran yang mengandung serum. Masker jenis ini adalah masker yang paling trend dan umum digunakan oleh anak muda yang sedang mencoba skincare routine karena memberikan hasil langsung dalam satu kali pakai.

Masker ini juga mengandung serum dalam jumlah banyak yang bisa diaplikasikan pada leher, siku, dan lutut.


Kecocokan penggunaan tergantung lagi dari serum dan bahan sheetnya yang disesuaikan lagi dengan kebutuhan kulit dan jenis kulit. Umumnya sheet mask adalah masker yang akan meningkatkan kelembaban kulit.

Masker ini menggunakan lembaran untuk menjaga agar serum tidak menyebar kemana-mana. Selain itu, lembaran yang digunakan dapat menaikan suhu kulit sehingga membantu bahan aktif lebih masuk ke dalam kulit. Jangan kaget setelah menggunakan masker, pori-pori terlihat jelas. Ini reaksi dari peningkatan suhu tersebut. 

Apakah setelah pemakaian harus dibilas?
Ini tergantung kamu lagi. Ada produk yang tidak perlu dibilas. Namun, beberapa produk juga memiliki bahan pembawa yang cukup tebal untuk kulit sementara itu bahan aktif juga lebih mudah masuk ke permukaan kulit. Maka setelah pemakaian yang tersisa hanya bahan pembawa yang jika dibiarkan bisa saja menyebabkan jerawat (biasanya jerawat kecil-kecil yang akan mengempis dalam 2-3 hari). Pembilasan bisa dilakukan dengan air dingin atau menggunakan toner.

Untuk yang memiliki jerawat dan harus menggunakan acne-spot, bersihkan area yang berjerawat sebelum menggunakan produk acne-spot. Bahan pembawa sheet mask umumnya membentuk lapisan licin di atas permukaan kulit yang dapat menghambat penyerapan produk acne-spot. 

Ciri-ciri sheet mask: memiliki lembaran

4. Sleeping Mask
Semua jenis masker yang bisa digunakan lebih dari 15-20 menit. Masker jenis ini adalah hydrating mask, yang menambah dan menjaga kelembaban kulit selama tidur. Masker ini juga digunakan sebagai tahap terakhir skincare karena dapat mengunci bahan skincare agar tidak menguap dari permukaan kulit.
Namun tetap ingat, setelah bangun tidur harus cuci muka. Kalau masih memiliki aktivitas lain, bilas saja dengan air dulu, yang penting sisa-sisa bahan pembawa produk tidak tertinggal lama di permukaan kulit. 

Ciri-ciri sleeping mask: mengandung pelembab dan digunakan lebih dari 20 menit

Ada beberapa jenis masker lainnya. Kebanyakan jenis masker ini ditemukan di salon dan spa karena penggunaannya harus diiringi step-step yang melibatkan peralatan terapis.

  • Masker untuk membuka pori-pori, masker yang meningkatkan suhu kulit sehingga membantu melancarkan pembuangan kotoran di dalam kulit. Masker ini digunakan agar bahan aktif spa lebih efektif masuk ke dalam kulit. 
  • Masker oksigenasi, masker dalam bentuk lotion yang mengandung vitamin. Masker ini juga disertai dengan penyemprotan oksigen. Kebanyakan untuk facial jerawat. 
B. Pemahaman Masker untuk Pemula 
Lalu apa bedanya dengan serum, toner, dan essence? Untuk pendekatannya supaya lebih mudah, bayangkan masker seperti serum yang dikemas dalam sheet atau cream. Jadi tidak seperti serum pada umumnya yang dikemas dalam botol berpipet.

Dibandingkan jenis produk skincare lainnya, masker memiliki beberapa kelebihan, seperti:
  1. Pemakaian yang praktis, sehingga cocok untuk pemula skincare routine
  2. Memberikan hasil langsung dalam sekali pakai 
  3. Memiliki formula yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan kulit kamu. 

Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan masker:
Masker membentuk lapisan di permukaan kulit. Saat menggunakan masker sebaiknya setelah mencuci muka. Hal ini akan membantu penyerapan bahan aktif dan menghindari jerawat.

Gunakan eye cream dan/atau lip balm. Karena nanti harus diam selama 15-20 menit, bibir dan area sekitar mata bisa kering. Kering juga bisa dipicu oleh bahan pembawa masker yang menguap.

Gunakan masker pada rentang waktu 10-20 menit. Namun ini bukan standar utama, dipengaruhi lagi dengan kemampuan kulit menyerap produk. Jika bagian tengah masker sudah kering, masker sudah bisa dilepas

Saat mengoleskan/menggunakan masker, mulai dari bagian tengah (pipi dan hidung), bawah (dagu) lalu atas (dahi). 

Gunakan air hangat untuk mempermudah pembilasan, terutama untuk clay mask dan exfoliating mask. Lanjutkan dengan menggunakan air dingin (untuk sheet mask dan sleeping mask, bilas langsung dengan air dingin). Akhiri dengan toner dan bila perlu moisturizer.

Semoga artikel ini membantumu :)

No comments:

Powered by Blogger.