Skincare Routine #11: New Normal Skincare Routine


COVID-19 membuat orang harus menjalankan gaya hidup baru dengan selalu menggunakan masker saat di luar rumah. Ternyata ada skincare routine yang harus diperhatikan saat menggunakan masker berlebihan


A. Apa itu?
MASKNE, berasal dari kata masker dan acne, adalah kondisi breakout dan iritasi kulit yang timbul karena pemakaian masker berlebihan. Dalam dunia dermatologi, maskne mengacu pada acne mechanica dan contact dermatitis. Penyebabkanya antara lain:
  1. Peningkatan kelembaban melalui keringat dan nafas
  2. Peningkatan suhu menjadi lebih panas karena nafas dan kurangnya pertukaran udara
  3. Kurangnya pertukaran udara, sehingga oksigen di area masker lebih sedikit dari biasanya
  4. Pergesekan masker dengan kulit yang dapat merusak skin barrier
Poin 1-3 menyebabkan kondisi lingkungan yang menguntungkan untuk bakteri jerawat, P. acnes bertumbuh. Ketiga kondisi tersebut juga menyebabkan ketidakseimbangkan mikrobiota kulit dan mendorong produksi sebum (salah satu faktor penyebab jerawat). 

Ditambah dengan pergesekan masker yang menyebabkan iritasi, hal ini semakin meningkatkan potensi jerawat baru muncul dan iritasi kulit yang memicu dermatitis 

Tanda maskne 
Terjadi breakout atau jerawat pada area hidung (umumnya kuncup hidung), dagu, dan kedua pipi. Iritasi juga dapat ditemukan pada tepi masker dan telinga, terutama untuk masker dengan tali karet. 

B. Pencegahan
1. Menggunakan produk hidrasi dan moisturizing 
Produk pelembab seperti petroleum jelly membentuk lapisan pada permukaan kulit yang memberikan perlindungan kulit dengan pergesekan masker. Petroleum jelly memang dirasa terlalu tebal untuk diaplikasikan pada wajah. Alternatif lain seperti dimetikon juga membentuk lapisan breatable di permukaan kulit, sehingga lebih ringan dibandingkan petroleum jelly. Bahan lainnya: 

2. Menggunakan band-aid atau hydrocolloid patch
Penggunaan krim pelembab dapat menurunkan efektivitas masker karena licin. Oleh karena itu, tenaga kesehatan lebih memilih menggunakan band-aid atau hydrocolloid patch untuk melindungi kulit mereka dari pergesekan pemakaian masker jangka panjang. 


Untuk kamu, kedua bahan ini bisa digunakan untuk bagian kulit yang terlanjur mulai teriritasi. Seperti jerawat yang meradang, bisa menggunakan acne patch. Penggunaan krim bisa dilakukan pada area kulit tersebut, tetapi mungkin tidak nyaman kalau ada kandungan lain seperti alkohol dan fragrance. 

3. Menggunakan masker ikat 
Masker ikat yang digantung di seputar kepala dapat mengurangi pergesekan tali masker yang biasanya digantung di telinga. Kalau telinga kamu teriritasi, bisa menggunakan masker tipe ini atau mengikat tali karet masker dengan rambut.



C. Mengobati maskne
Cara berikut adalah pendekatan untuk nengurangi maskne. Jika jerawat tetap parah selama > 3 bulan, konsultasi ke dokter. 

1. Acne mechanica
Perlakukan seperti jerawat pada umumnya (tapi jangan menggunakan antibiotik). Gunakan spot treatment yang mengandung: 
  • Benzoyl peroxide (2,5 - 5,0%)
  • Sulfur 
  • Asam salisilat (0,5-2,0%)
  • Krim hydrokortison (dengan anjuran dokter)
Gunakan hanya pada malam hari karena bahan-bahan ini dapat mengerikan kulit dan membuat kulit lebih sensitif terhadap matahari. Alternatif lain bisa menggunakan acne patch 


2. Dermatitis kontak
Hindari produk foam cleanser, produk astringent, dan alkohol. Untuk mengurangi iritasi bisa menggunakan krim ruam (mengandung ZnO) atau krim hydrokortison (dengan anjuran dokter)

Untuk saat ini, fokuskan skincare routine pada bahan yang melembabkan kulit seperti krim moisturizer dan produk lain yang bersifat soothing. 

D. Key Ingredients
1. Bahan hidrasi & moisturizing
Bahan-bahan ini meningkatkan kelembaban kulit termasuk memberikan lapisan perlindungan yang akan mengurangi pergesekan masker. Bahan-bahan ini bisa ditemukan pada produk toner, serum, dan moisturizer. Diantaranya:
  • Hyaluronic acid (humektan)
  • Gliserin (humektan & emollient)
  • Ceramide (emollient)
  • Asam lemak (emollient)
  • Shea butter (emollient & oklusif)
  • Dimetikon (oklusif)
  • Petroleum Jelly (oklusif)
Pelembab memiliki banyak tipe, tetapi untuk face oil, lebih baik untuk sekarang dihindari dulu. Face oil adalah minyak yang diperoleh dari tanaman, bisa saja kulitmu memiliki reaksi alergi terhadap tanaman tertentu. Kecuali kamu tahu kulit kamu alergi tanaman apa, lebih baik jangan menggunakan face oil pada saat ini. 

2. Bahan soothing
Bahan soothing diperlukan untuk mengurangi peradangan jerawat dan iritasi kulit. Bahan ini bisa ditemukan di toner, moisturizer, dan serum. Lebih cocok menggunakan serum karena diformulasikan dalam konsentrasi yang tinggi. Namun, kalau kamu masih beginner, lebih baik cari bahan ini yang sudah dikemas sebagai toner atau moisturizer. Bahan-bahan diantaranya: 
  • Niacinamide
  • Green tea extract 
  • Allantoin
  • Panthenol (B5)
Beberapa bahan seperti niacinamide juga membantu menghilangkan bekas jerawat yang menghitam (PIH) dan panthenol membantu memperkuat skin barrier. 

3. Sunscreen
Sunscreen adalah kewajiban apalagi untuk sekarang. Kalau kamu tidak menggunakan sunscreen, dengan pemakaian masker dalam jangka panjang, dikhawatirkan wajah jadi belang. Sunscreen juga dikemas dengan bahan-bahan emollient dan oklusif yang dapat membantu menambah perlindungan kulit. 


Lebih baik memilih sunscreen mineral (ZnO dan TiO2) walau chemical sunscreen juga tidak apa-apa. Sunscreen mineral dipilih untuk "main aman" terutama saat kulit sedang aktif berjerawat atau sensitif pada beberapa jenis chemical sunscreen. 

Gunakan sunscreen di semua area wajah, jangan hanya pada bagian yang tidak tertutup masker.

4. Bahan masker 
Cari bahan masker dari kain/ satin yang bersifat lembut di kulit. Jahitan/ desainnya juga tidak boleh yang kasar pada kulit, harus lembut. Setelah pemakaian cuci masker untuk menghindari penumpukan kotoran, keringat, dan sebum yang dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan mendorong kemunculan jerawat.

F. Bahan yang harus dihindari 
Menggunakan simple skincare routine dapat menurunkan potensi iritasi. Maksimalkan hanya produk skincare penting saja (cleanser, moisturizer, sunscreen) yang digunakan dan bila perlu, baru menggunakan toner, essence, dan serum. Bahan-bahan yang sebaiknya dihindari: 
  • AHA/BHA ( AHA > 10% & BHA > 0,5%)
  • Retinoids (> 0,3%)
  • Vitamin C (> 10 %)
Sebenarnya tidak apa-apa menggunakan bahan ini, tetapi semakin tinggi konsentrasi, semakin besar kemungkinan purging yang dapat meningkatkan jumlah jerawat yang muncul. Walau purging adalah proses pembersihan kulit, karena adanya potensi iritasi kulit oleh masker, purging lebih mudah menjadi jerawat yang meradang dan pecah. 

Kalau kamu tidak bisa lepas dari bahan ini, gunakan pada konsentrasi yang rendah dan diformulasikan langsung dalam toner/ moisturizer. Contoh AHA 5-7%, BHA 0,5%, vitamin C 3-5% dan retinoid 0,1-0,3%, konsentrasi ini hanya pendekatan saja dan merupakan konsentrasi minimum bahan tersebut untuk memberikan efek pada kulit, walau sedikit memerlukan waktu lebih lama. 

Bahan-bahan ini sebaiknya digunakan pada malam hari saja dengan catatan kamu tidak ada aktivitas lain yang melibatkan penggunaan masker. 


E. Bagaimana dengan makeup? 
Banyak tutorial makeup untuk masker. Namun realitanya, sebaik apa teknik makeupmu, tetap akan terhapus oleh pergesekan masker. Sebaiknya tidak menggunakan makeup apa pun pada kondisi ini.

Jika kamu harus menggunakan makeup, gunakan tinted sunscreen atau produk skincare yang memiliki pigmen. Fokuskan makeup hanya pada bagian mata dan alis. Kalau harus banget memakai bedak, gunakan translucent/transparent powder (mineral powder) dan tetap harus double cleansing setelah beraktivitas. 

Semoga artikel ini membantumu :)

No comments:

Powered by Blogger.