REVIEW The Ordinary AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution


Produk yang viral di sosial media mana pun, tetapi keviralannya ini membuat produk ini menjadi "berbahaya" untuk digunakan. Berbahaya seperti apa? Sepadan kah dengan efektifitasnya yang dikatakan bagus? Mari kita kupas


Saya mulai menggunakan The Ordinary AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution sekitar bulan Maret, dan pada waktu itu harganya masih sekitar Rp 210.000 (ada juga yang seharga Rp 170.000 dan itu masih ori). Sekarang harganya meningkat mendekati Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Saya sendiri membeli produk ini untuk percobaan menggunakan produk yang fokus untuk mengeksfoliasi. Jadi bukan cleanser, toner, atau moisturizer yang ditambahkan exfoliant dalam jumlah sedikit, tetapi langsung produk yang hanya bekerja untuk mengeksfoliasi.

Banyak yang mengira peningkatan harga disebabkan demand yang membludak mengikuti viralnya produk ini di sosial media seperti Instagram dan Tiktok, sebagai produk exfoliant terbaik yang benar-benar memberikan hasil sangat memuaskan. Tapi peningkatan harga ini bisa juga disebabkan oleh perbedaan nilai mata uang. The Ordinary adalah produk US sehingga harga produknya juga dipengaruhi dollar terhadap rupiah.

Apa itu eksfoliasi? 
Eksfoliasi adalah cara yang dilakukan untuk mengelupas kulit mati, baik mengangkat kulit mati lapisan teratas atau memutus ikatan antar sel kulit mati sehingga mudah diangkat. Eksfoliasi yang digunakan produk ini adalah chemical exfoliant yang berperan memutus ikatan antar sel kulit mati, sehingga kulit lebih mudah mengelupas. Jenis dan konsentrasi chemical exfoliant menentukan efektivitas exfoliasi dan juga kemungkinan iritasi.

Satu botol berisi 30 ml. Walau tampilannya seperti serum, produk ini lebih cocok masuk sebagai masker yang hanya digunakan selama 5-10 menit dan hanya boleh dilakukan 1-2 kali per minggu (1x jauh lebih baik). Mungkin karena cara penggunaannya, sampai sekarang (4 bulan-an) produk ini pun belum habis saya gunakan.


Packaging 
Dikemas dalam botol dengan pipet. Bahan botol adalah kaca sehingga tidak travel friendly. Lagi pula produk ini lebih cocok digunakan saat bersantai dan di malam hari. Jadi jelas bukan untuk pemakaian yang sering sehingga tidak dikemas dalam bentuk travel size.

Komposisi
Secara keseluruhan tidak mengandung paraben, sulfat, alkohol, dan silikon. Bahan ini juga  tergolong memiliki komposisi yang sedikit (lebih banyak actives daripada bahan estetik). Dengan banyaknya actives pada produk ini, produk ini memang ditujukan untuk pengguna skincare yang sudah pengalaman.


Kelebihan 
  1. Mengandung exfoliant seperti AHAs, yaitu glycolic acid, lactic acid, tartaric acid. Exfoliant ini berperan mengangkat sel kulit mati pada permukaan kulit dan cocok untuk kulit kering dan sangat efektif karena glycolic acid (agen exfoliant paling kuat dari golongan AHAs) berada dalam konsentrasi tinggi (sekitar 30%). 
  2. Mengandung exfoliant seperti BHAs, yaitu salicylic acid. BHAs adalah exfoliant yang larut dalam minyak sehingga dapat mengurangi komedo dan penyumbatan pori-pori oleh sebum. Bahan ini juga direkomendasikan untuk kulit berminyak dan berjerawat. Citric acid juga tergolong dalam BHAs dan AHAs, tetapi salicylic acid adalah agen BHAs yang paling kuat dan dari kemasannya, adalah BHA yang dikandung dalam konsentrasi tinggi (sekitar 2%) sementara citric acid mungkin lebih berperan sebagai buffering. 
  3. Mengandung bahan soothing, seperti panthenol dan ekstrak buah/daun Tasmannia lanceolata. Karena exfoliant yang asam berpotensi mengiritasi dan membuat kulit kering, kedua bahan ini dapat mengurangi potensi tersebut. 
  4. Tasmania lanceolata dapat menurunkan sensasi gatal dan terbakar dengan sangat cepat. Produk ini memang terasa tingling untuk pemakaian 5 menit pertama, tetapi mulai berkurang. Bisa jadi karena efek dari ekstrak ini. 
  5. Mengandung agen moisturizer dan humektan seperti sodium hyaluronate crosspolymer, panthenol, dan glycerin. Pemakaian exfoliant memang dapat membuat kulit menjadi kering, pelembab ini membantu membuat tekstur akhir kulit lembut. 
Peran Exfoliasi
Pengangkatan sel kulit mati mencegah penyumbatan pori-pori sehingga mengurangi timbulnya jerawat baru. Karena kulit mati terangkat, kulit juga lebih cerah, lembut, tekstur lebih rata, dan bekas jerawat lebih tersamarkan. Dari efek skincare routine, exfoliasi meningkatkan penetrasi actives produk skincare lainnya. 

Kekurangan 
Ahhh...cukup sulit mencari kekurangan dari produk ini secara komposisi. Wajar saja jika produk ini dibilang produk viral sosial media dan memang bukan produk abal-abal. Kebanyakan kekurangan dari produk ini hanya pada kesalahan penggunaan karena tidak membaca cara penggunaan dengan tepat.

Sedikit kekurangan yang bisa dilihat dari komposisi secara kasar:
*PS: harap membaca artikel sampai habis untuk penjelasan kekurangan ini
  1. Konsentrasi AHAs yang cukup tinggi. AHAs 30% adalah konsentrasi maksimum suatu produk exfoliant. Kulit sensitif, rosacea, atau luka (terbakar) tidak cocok untuk produk ini. 
  2. Konsentrasi yang tinggi memerlukan pembacaan cara pakai yang sangat ketat. Tidak boleh ada kompromi dan harus sangat-sangat mengikuti petunjuk penggunaan. Hanya untuk mereka yang sudah pengalaman menggunakan skincare
  3. Berhubungan dengan peraturan BPOM tahun 2019. Sewaktu-waktu produk ini mungkin saja nantinya tidak dapat dijual di Indonesia. 

Mengandung sodium hyroxide (NaOH)? Banyak yang menganggap NaOH adalah produk beracun. Namun, NaOH pada produk skincare memang perlu ditambahkan terutama pada produk dengan pH yang sangat asam, untuk keamanan konsumen. NaOH tidak beracun asal tidak dalam konsentrasi yang sangat tinggi dan tidak berdiri sendiri.



Untuk Jenis Kulit Apa? 
Eksfoliasi sebenarnya diperbolehkan untuk semua jenis kulit. Namun, mengingat produk ini memiliki konsentrasi yang tinggi, tidak cocok untuk kondisi kulit sensitif, terbakar sinar matahari, rosacea, dan kulit berjerawat meradang (kalau komedo dan blackhead masih boleh). Jerawat meradang mudah pecah saat bergesekan. Ketika produk ini diaplikasikan pada area dengan jerawat yang pecah (termasuk jerawat pecah dengan ukuran kecil yang tidak terlihat) dan kulit muda yang baru terkelupas, tidak hanya sangat perih, tetapi dapat memperparah jerawat tersebut.

Saya pernah diingatkan oleh dokter kulit waktu SMA saat saya kepingin banget facial. Jerawat yang sedang meradang terutama untuk anak remaja, lebih baik melakukan pengecekan pola makan dan hormonnya dulu (juga skincare routine basic mereka). Tidak perlu melakukan facial/ apalagi eksfoliasi. Jadi produk ini juga tidak cocok untuk anak remaja.


Kulit Remaja
Kulit remaja memiliki proses cell turnover yang masih baik dibandingkan mereka yang berumur akhir 20-an. Produk khusus exfoliasi tidak wajib digunakan. Exfoliasi hanya perlu digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan sebaiknya digunakan dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah (dan dikemas sebagai produk skincare yang lain seperti cleanser dan toner)

Masih berhubungan dengan konsentrasi yang tinggi, produk ini tidak cocok untuk mereka yang baru memulai skincare routine. Konsentrasi yang tinggi berarti penggunaanya harus komitmen mengikuti petunjuk produk. Mereka yang masih pemula, cenderung tergiur untuk menggunakan suatu produk secara berlebihan (bahkan di Tiktok ada yang merekomendasi tiga kali pemakaian). Tidak heran mulai banyak kasus kulit iritasi dan terbakar (hingga menggelap) pada penggunanya.

Cara memakai dan reaksi kulit (perhatikan)
Produk exfoliant diaplikasikan setelah mencuci wajah, sehingga reaksinya tidak terganggu oleh kotoran dan produk kosmetik/skincare sebelumnya. Cara penggunaanya:

  1. Setelah mencuci wajah, tunggu wajah hingga kering (sekitar 5-10 menit). Jangan menggunakan exfoliant ini pada saat kulit lembab, dikhawatirkan penetrasi actives menjadi berlebihan. 
  2. Untuk aplikasi yang lebih aman, teteskan produk pada jari tangan dan aplikasikan tipis-tipis pada wajah. Cara ini membantu mengontrol jumlah produk dan area mana yang akan diaplikasikan. Hindari area mata dan pinggir bibir. Kulit daerah ini sangat tipis dan dikhawatirkan malah menjadi gelap. 
  3. Walau dikemas seperti serum, produk ini adalah masker. Biarkan maksimal 10 menit. Untuk awal penggunaan 5-8 menit juga tidak apa-apa. Cara ini dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan penggunaan lebih dari 10 menit. 
  4. Gunakan air hangat untuk membilas sisa produk. Pastikan jangan ada produk yang tertinggal.
  5. Gunakan sunscreen. Penggunaan exfoliant memberikan kesempatan kulit muda lebih mudah terpapar sinar UV. Sunscreen adalah kewajiban pengguna exfoliant (alasan lain mengapa produk ini lebih cocok untuk orang yang sudah berpengalaman dengan skincare).

Catatan untuk kombinasi dengan produk lain
Saat menggunakan produk exfoliant ini, hindari:
  1. Penggunaan produk lain yang mengandung exfoliant. Agen exfoliant tidak hanya diformulasikan dalam satu produk khusus. Agen ini dapat ditemukan di cleanser dan toner (paling umum) dan moisturizer (dalam konsentrasi yang rendah/ jenis exfoliant yang gentle). Untuk orang yang sudah berpengalaman, selain kulit mereka lebih toleran, mereka juga tahu produk apa yang harus dihindari saat menggunakan produk khusus exfoliant. Alasan lain mengapa produk ini tidak cocok untuk pemula (dan sudah disebutkan dengan jelas di websitenya sendiri).
  2. Pada rutinitas yang sama, hindari penggunaan produk vitamin C tinggi ( > 5%) dan retinoids. Ketiga bahan ini dapat menyebabkan iritasi jika digunakan secara berlebihan dan diakumulasi. Kecuali jika kamu memiliki toner buffering / pH balancer yang dapat menyeimbangkan pH kulit, tetapi cukup sulit karena kamu harus tahu pH masing-masing produk. 
  3. Gunakan hanya dimalam hari untuk mengurangi paparan sinar UV pada kulit baru.
  4. Hanya gunakan 1-2x seminggu, tidak boleh lebih. 


Pengalaman Pribadi
Pada bulan Maret saya mulai menggunakan ini dan pemakaian pertama kulit benar-benar terasa lebih halus dan cerah. Komedo yang muncul di daerah dagu dan masih terlihat walau ditutup makeup, setelah pemakaian sebulan sudah berkurang.

Sebelum penggunaan, tertutup makeup tapi kamu bisa liat ada komedi dan tekstur kulit yang tidak rata. Semenjak tidak bisa facial karena PSBB, tekstur kulit pun jadi tidak rata

Untuk bekas jerawat, satu bulan pemakaian hanya bekas jerawat kecil-kecil yang berkurang. Tetapi, pada bekas jerawat yang cukup besar seperti jerawat hormonal, penyamaran tidak terlalu signifikan walaupun sudah bisa ditutup makeup. Pada bulan ini karena satu bulan tidak menunjukan reaksi negatif, penggunaan mulai ditingkatkan menjadi dua kali seminggu.

Dan ini letak kesalahan saya



Selama menuju bulan kedua (akhir April ke Mei), komedo di hidung memang berkurang sangat signifikan. Tekstur kulit hidung tidak sekasar seperti dulu, tetapi beberapa daerah mulai purging dan di bagian rahang, mulai mengelupas. Pada saat ini, jika penggunaan dua kali seminggu tetap dilanjutkan, kemungkinan besar juga akan over-exfoliasi.

Purging

Selanjutnya (pertengahan Mei) penggunaan mulai diturunkan menjadi satu kali seminggu hingga sekarang. Sesekali dua kali seminggu, tapi pada penggunaan tambahan, hanya dilakukan pada daerah hidung dan dagu yang mudah mengalami penyumbatan pori-pori. Ini hasil pada pertengahan Juni.

foto terakhir (Juni)
Perhatikan penyamaran bekas jerawatnya. Jujur saja perubahan ini cukup signifikan untuk waktu sekitar sebulan. Biasanya bekas jerawat normalnya menghilang setelah > 4 bulan.

Cara menghindari efek samping produk 
Walaupun kulit saya berminyak (dianggap lebih kuat terhadap bahan exfoliasi karena mudah menumpuk kotoran), kenyataannya kulit saya hanya siap 1x seminggu. Dari pengalaman ini, saya juga belajar beberapa hal untuk menghindari efek samping produk.

  1. Sebelum memulai penggunaan exfoliant, skincare routine mu harus sudah memiliki sunscreen yang benar-benar nyaman di kulitmu.  
  2. Pastikan cleanser dan toner tidak mengandung agen exfoliant. Pastikan pula cleanser-mu gentle (pH 5.5-6) dan memiliki toner hydrating (untuk jaga-jaga) dan moisturizer yang mengandung soothing agent (termasuk anti-inflamasi dan anti-irritant). 
  3. Lakukan patch testing pada permukaan pergelangan bawah tangan dan dekat rahang. Patch testing menjadi pencegahan pertama untuk menunjukkan apakah kulit kamu sensitif terhadap produk ini (websitenya sendiri juga sudah menganjurkan ini) 
  4. Jika tidak terjadi reaksi negatif, gunakan satu kali seminggu selama sebulan. Aplikasikan secara tipis-tipis. Jika sebulan tidak ada reaksi, naikan menjadi dua kali seminggu, tetap dengan aplikasi tipis-tipis.
  5. Jika terjadi pengelupasan berlebihan, jerawat, dan kulit memerah, turunkan menjadi satu kali seminggu. Tapi, jika penggunaan satu kali seminggu saja sudah membuat kulit merah, hentikan penggunaan, kulitmu memerlukan exfoliant dengan konsentrasi yang lebih rendah.
  6. Maksimal waktu paparan produk adalah 10 menit, tidak boleh lebih. Untuk menghindari ketiduran, gunakan waktu 10 menit untuk membaca atau bermain hp, apapun yang membuat otak aktif dan tidak melibatkan memejamkan mata. Sounds silly, but it works
  7. Pada rutinitas yang sama, hindari penggunaan vitamin C dan retinoids. Vitamin C bisa digunakan dalam AM routine sementara retinoids digunakan 1-2 hari setelah pemakaian exfoliant. 
  8. Please be patient, karena hasil yang benar-benar terlihat pun memerlukan waktu sebulan, tergantung cell turnover kulitmu. 

Mengapa banyak yang bilang efektif?
Formula dengan konsentrasi actives yang tinggi jelas memberikan efek yang cepat dan mudah dirasakan, apalagi produk exfoliant. Jadi kalau dibilang efektif dan benar-benar mengurangi jerawat, itu tepat. Tetapi yang membuat penggunanya merasa "jerawat" berkurang adalah bekas jerawat. Karena biasanya bekas jerawat yang memberikan kesan jerawat tidak hilang-hilang.

Kalau jerawatmu sedang meradang bahkan pecah, hindari area tersebut atau lebih baik jangan menggunakannya

Mengapa viral? Warna dari produk ini juga menarik pembeli, termasuk remaja yang umumnya menyukai produk skincare yang "fun" entah dari warna, aroma, dan teksturnya. Pada produk ini warna merah gelap seperti darah memberikan kesan berbeda untuk pengguna skincare dan sangat estetik untuk foto selfie. Wajarlah kalau produk ini semakin viral di sosial media yang menyukai produk estetik

Terlihat estetik jika digunakan tebal-tebal, tapi ingat konsentrasinya tinggi. Gunakan tipis-tipis saja

Mengapa bisa berbahaya?
Konsentrasi tinggi juga ternyata menimbulkan bahaya. Pada bagian ini coba saya bahas berdasarkan pendapat sendiri. Keputusan kembali diberikan pada kamu.

Regulasi/ Hukum
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 23 Tahun 2019, suatu produk yang mengandung glycolic acid dan lactic acid, pada kadar maksimum kosmetik siap pakai (yang dijual bebas) adalah < 10%, di atas itu harus diaplikasikan oleh dokter atau dokter spesialis kulit (penggunaan dalam pengawasan).

Inilah yang menjadi alasan mengapa produk ini hanya boleh digunakan oleh orang yang sudah mengerti penggunaan skincare. Masalahnya, karena viral, terlalu banyak orang ingin mencoba, diikuti dengan penyampaian informasi yang kurang lengkap, sehingga orang awam yang belum pengalaman dalam penggunaan skincare pun ikut mencoba.

Lalu Bagaimana?
Jika dikatakan produk ilegal, memang cukup sulit untuk produk internasional memenuhi regulasi suatu negara. Peraturan kosmetik setiap daerah berbeda, EU berbeda dengan US, ASEAN pun memiliki peraturannya sendiri. Regulasi tidak hanya ditentukan berdasarkan keamanan dari segi sains, kebiasaan dan preferensi masyarakat juga ikut ambil peran.

Di sisi lain, walaupun terdengar mengerikan, karena produk ini efektif mengeksfoliasi dan memang bukan abal-abal, mereka yang tidak bisa mendapatkan akses klinik dapat menggunakan produk ini sebagai alternatif. Dilihat dari penggunaan 1x seminggu, produk ini pun baru habis sekitar 6 bulanan. Dihitung-hitung, penggunaan produk ini menjadi alternatif exfoliasi kulit yang lebih terjangkau daripada pergi ke klinik. Walaupun sebagai gantinya, kamu sendiri yang harus hati-hati dalam menggunakan produk ini.

Semua kembali lagi padamu. Tapi memang produk ini benar-benar efektif. Sangat efektif, jadi kamu harus menggunakannya dengan hati-hati.

Semoga membantumu :)

No comments:

Powered by Blogger.