Skincare Routine #3: Apa itu Moisturizer?

Photo by Moose
Moisturizer adalah satu dari empat skincare routine yang wajib ada. Lalu apa yang harus kita ketahui dari moisturizer?

Moisturizer sesuai namanya berperan sebagai pelembab. Moisturizer, tergantung bahan aktifnya, berperan menjaga kelembaban alami kulit atau meningkatkan kelembaban kulit dengan menambah kandungan air atau minyak.

Photo by Jcomp / Freepik
A. Mengapa moisturizer penting? 
Moisturizer membuat kita terlihat lebih muda. Dalam riasan, moisturizer adalah kunci untuk menghasilkan kulit yang plump, halus, cerah dan...*ehem glowing. Pembersihan wajah dengan cleanser memang mengangkat kotoran, mikroorganisme, dan sekresi kulit berlebih sehingga kesehatan kulit terjaga. Namun, pembersih juga menghilangkan kelembaban kulit sehingga peran moisturizer sangat diperlukan.

Produk moisturizer tertentu juga membantu menyamarkan garis halus dan membuat kulit lebih sehat. Kelebihan lainnya melindungi kulit dari kontak langsung dengan polusi dan kotoran.

B. Ada dua jenis moisturizer dari struktur molekulnya 
Produk moisturizer umumnya emulsi (campuran air dan minyak). Berdasarkan struktur emulsinya moisturizer dibagi menjadi emulsi minyak-dalam-air dan emulsi air-dalam-minyak.

Photo by Freepik
Emulsi minyak-dalam-air, bayangkan saja, berarti bagian luarnya adalah air kan? Emulsi tipe ini berperan utama sebagai humektan. Emulsi air-dalam-minyak berperan sebagai pembentuk lapisan yang menjaga agar kelembaban kulit tidak hilang/menguap.

Melihat penjelasan ini tidak berarti semua jenis kulit berminyak harus menggunakan emulsi minyak-dalam-air, sementara kulit kering harus menggunakan emulsi air-dalam-minyak. Tetap harus melihat ratio air dan minyak. Produk yang tidak mengandung minyak sebenarnya masih mengandung minyak, hanya sangat sedikit.

C. Cara mengetahui jenis moisturizer 
Moisturizer dijual dalam berbagai bentuk seperti gel, lotion, cream, dan balm. Jenis ini bisa dibedakan dari berapa banyak minyak yang digunakan dibandingkan air. Semakin tinggi minyak, formula yang dihasilkan juga akan semakin kental.

Beberapa yang sudah mengerti cara membedakannya, mungkin bisa langsung melihat kolom ingredient-nya. Beberapa produk juga sudah mulai menuliskan keterangan ratio air dan minyak, walaupun sampai sekarang saya masih belum menemukannya di Indonesia.

Lalu bagaimana kita membedakan moisturizer berbahan minyak dengan berbahan air? Cara sederhananya adalah:
  1. Aplikasikan tester moisturizer pada kulit. Jika terasa hangat, maka moisturizer berbahan dasar minyak. Prinsipnya, minyak membentuk lapisan dan tidak dapat menguap, sehingga menahan suhu tubuh keluar. Jika terasa dingin dan mudah kering, maka moisturizer berbahan dasar air. Hal ini karena air lebih mudah menguap dan menghasilkan sensasi dingin. Hati-hati jika moisturizer sangat cepat kering. Tanyakan apakah ada kandungan alkoholnya?  
  2. Gunakan tissue. Ambil sedikit produk pada tissue (tissue berbahan kertas lebih baik). Kemudian lihat di balik cahaya lampu. Jika area penyerapan minyaknya luas, kemungkinan besar moisturizer berbahan dasar minyak. 

D. Humektan, Lapisan. Apa sih ini?
Ada tiga jenis moisturizer berdasarkan cara kerjanya:

1. Humektan 
Berperan mengikat molekul air dan mengganti natural moisturizer factor (NMF) kulit yang hilang setelah mencuci muka. Humektan membantu kulit mendapatkan kelembaban tambahan dengan meningkatkan kandungan molekul air di dalam kulit. Humektan dapat masuk ke dalam lapisan epidermis (juga dermis) dan mengikat molekul air dari dermis atau lingkungan luar ke epidermis.

Humektan cocok digunakan di negara dengan iklim tropis dan kelembaban udara tinggi. Untuk musim, humektan cocok sekali digunakan pada musim hujan. Ketiga kondisi lingkungan ini meningkatkan molekul air di lingkungan sehingga humektan dapat memberikan tambahan kandungan air dari lingkungan luar ke epidermis.


Bagaimana jika menggunakan humektan di lingkungan kering? Humektan akan mengikat kulit tanpa melihat kondisi lingkungan. Oleh karena itu, humektan akan mengikat kandungan air yang ada di dermis saja. Hal ini berbahaya terutama untuk bahan aktif humektan yang hanya berada di permukaan kulit (stratum corneum - ya tidak semua bahan humektan benar-benar bisa menembus stratum corneum). Kandungan air di dalam lapisan kulit akan terangkat ke permukaan, lalu segera menguap karena lingkungan yang kering, menyebabkan kulit semakin kering.

Jika menggunakan humektan pada lingkungan kering, HARUS menggunakan moisturizer oklusif untuk menghambat penguapan kandungan air kulit.

Contoh bahan: Gliserin dan hyaluronic acid
Gliserin memiliki molekul yang lebih kecil daripada hyaluronic acid sehingga lebih mudah masuk ke dalam kulit dan membuat kulit lebih plump. Kelebihan lainnya, gliserin jauh lebih murah, maka banyak produk skincare menggunakan gliserin setelah pelarut utama mereka.

Hyaluronic acid hanya diam di permukaan kulit, jadi hanya menghasilkan kelembaban di area dekat permukaan kulit. Namun sekarang sudah ada modifikasi hyaluronic acid dengan molekul yang lebih kecil sehingga bekerja seperti gliserin. 

Tapi! Gliserin sering disebut-sebut comedogenic. Sebenarnya tidak, dia disebut demikian hanya karena memiliki tekstur yang lebih kental daripada hyaluronic acid. Tekstur lengket ini memudahkan menempelnya debu dan kotoran sehingga kulit bisa lebih mudah berjerawat (terutama untuk yang berminyak).

Maka, perlu ada kombinasi dari kedua bahan ini sehingga formula humektan dapat meningkatkan kandungan air di kulit secara menyeluruh.

Contoh bahan lainnya: madu, sorbitol, urea, aloe vera, ekstrak seaweed, asam laktat (AHA -chemical exfoliant membantu meningkatkan kelembaban kulit).

2. Oklusif 
Membentuk lapisan pelindung hidrofobik di permukaan kulit (tidak menembus epidermis dan dermis sehingga kelembaban kulit tidak dapat keluar dari kulit, dan faktor luar pun tidak dapat masuk ke dalam kulit. Oklusif berperan mengganti lemak kulit yang hilang akibat mencuci muka. Karena teksturnya yang kental dan mengandung banyak minyak, bahan ini cenderung terasa berat dan tidak nyaman (karena suhu pun sulit menembus lapisan ini juga). Bahan ini biasanya dicampur dengan emollient.


contoh bahan: white petrolatum/ petroleum jelly, wax, lanolin, mineral oil, dimethicone dan jenis silikon lainnya (dimethicone bisa disebut emollient juga), dan sebum

3. Emollient 
Ah...beberapa bahan oklusif dan humektan dapat disebut emollient juga. Namun fungsi utamanya adalah melembutkan kulit. Karena fungsinya ini, emollient digunakan untuk merawat kulit, menghasilkan produk yang lebih nyaman di kulit, dan menyiapkan wajah sebelum dirias. Dibandingkan yang lain, emollient jauh lebih nyaman di kulit.

Secara molekular, emollient akan mengisi permukaan kulit dan menambah kekurangan lipid kulit, berbeda dengan oklusif (melapisi stratum corneum) dan humektan (masuk ke dalam epidermis dan dermis). Cara ini menghambat penguapan air di dalam kulit (kita sebut transepidermal water loss/ TEWL) tetapi tidak seefektif oklusif.

contoh bahan: lemak tanaman (butter atau minyak - contoh shea butter), isopropyl palmitate, ceramide, asam lemak, ester, sebum, lipids, *ehem gliserin juga termasuk.


Ada juga jenis moisturizer lainnya yang jarang disebut, karena kerjanya tidak langsung: repairing 
Mirip seperti emollient, tetapi perannya lebih mendorong pertumbuhan kulit sehat dan memperbaiki lapisan kulit. Umumnya mengandung bahan seperti vitamin dan supplemen lainnya.

contoh bahan: vitamin E, kolagen, protein, hormon, ekstrak placenta, dan asam amino

E. Bisakah kita memakai ketiganya sekaligus?
Tentu saja, tetapi tergantung jenis kulit dan tentunya kondisi lingkungan kita. Hal ini akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Semoga artikel ini membantumu :)

Referensi 
Bobbi Brown Makeup Manual

Kwon, S. B., Lee, G. T., Choi, S. J., Lee, N. K., Park, H. W., Lee, K. S., Lee, K. K., Ahn, K. J. & An, I. S. 2013. The effect of glycerin, hyaluronic acid and silicone oil on the hydration, moisturization and transepidermal water loss in human skin. Asian Journal Beauty Cosmetology, 11: 761-768.

Barresi, T. 2017. Occlusive, Emollient & Humectant-Terms To Know. Retrieved from Essential Wholesale & Labs: https://library.essentialwholesale.com/emollient-humectant-exfolliant-terms-know/ (22 Februari 2020).

Pengalaman pribadi

No comments:

Powered by Blogger.