Beauty Brands Journey #1: Sensatia Botanicals

Sensatia Botanicals, brand kosmetik berbahan alami yang saya kagumi karena visi mereka. Untuk melepas penat setelah menjalankan skripsi tahun 2018, saya memutuskan untuk berlibur ke Bali sekalian berkunjung ke PT. Sensatia Botanicals. Visi perusahaan dan keunikan produk mereka menarik perhatian saya.

Apa itu PT. Sensatia Botanicals 
PT. Sensatia Botanicals adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 di desa nelayan kecil, Jasri, Karangasem di pesisir timur Bali oleh Michael R. Lorenti Jr. Perusahaan ini dimulai sebagai fasilitas produksi kecil khusus sabun kelapa untuk pembeli di luar Indonesia. Karena adanya keterbatasan produk kosmetik berbahan alami, PT. Sensatia Botanicals mulai mengembangkan produk skincare hingga mencapai lebih dari 100 produk, baik skincare, perawatan rambut, dan sunscreen.
PT. Sensatia Botanicals adalah perusahan pertama dan satu-satunya di Bali yang memiliki sertifikat GMP, menjadi trademark di lebih dari 40 negara, dengan lebih dari 200 produk terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Perusahaan ini juga telah mendapatkan Sertifikasi Halal.

PT. Sensatia Botanicals sangat memperhatikan penduduk lokal Karangasem dan mempromosikan kesetaraan pekerja dan administrator. Hal ini terlihat dari 70% karyawan sebagai penduduk lokal dan sistem profit-sharing yang dilaksanakan oleh perusahaan, di mana karyawan PT. Sensatia Botanicals memegang 20% saham perusahaan.

Ketika saya datang ke PT. Sensatia Botanicals saya dapat merasakan bagaimana hubungan erat antar pekerja dan administrator. Bagaimana mereka saling menjaga masing-masing karyawan dan memberikan perhatian penuh pada produk mereka. Saya juga terkagum-kagum dengan tutur kata dari masing-masing pekerja yang saya temui. Sopan, seperti pada umumnya, tetapi memiliki nilai tersendiri yang tidak saya temukan di perkotaan besar.

Salah satu pesan dari Michael R. Lorenti Jr. yang saya temui di website resmi PT. Sensatia Botanicals "Produk kami sangat istimewa, orang-orang kami juga istimewa, dan tujuan kami lebih besar dari hanya sekedar keuntungan, tetapi lebih mendukung gaya hidup sehat melalui keseimbangan yang baik antara pekerjaan, bermain & teman-teman untuk hidup..." Sungguh menggambarkan keunikan perusahaan ini.

Bagaimana saya mengenal brand ini? 
Ini menarik, saat itu saya sedang keluyuran di sebuah mall, membaca beberapa ingredient produk kosmetik dan grocery shopping. Lalu saya melihat toko kecil dengan gaya interior kayu dan warna hijau, lengkap dengan washtuffle...


sumber: barisandepan.com
Maaf! Sungguh beribu maaf! Saya kira toko tanaman karena washtuffle-nya. Karena saya juga tidak memakai kacamata, semua botol dan kemasan dikira kemasan benih dan pupuk. Aduh! Tidak tahu mengapa saya berpikir demikian! 

Tentu saja saya ditertawai penjaga tokonya saat saya mengaku. Lalu Kakak tersebut dengan penuh semangat lanjut menjelaskan PT. Sensatia Botanicals dan produk-produk mereka. Dari sini saya mengenal lebih lengkap pendiri, visi perusahaan, dan bagaimana perusahaan memperkerjakan karyawannya, langsung dari penjaga tokonya, sumber yang tidak saya sangka. 

Kakak penjaga toko itu sangat paham profil perusahaan ini, yang membuat saya tertarik dengan PT. Sensatia Botanicals selain produk kosmetik natural mereka. Mengapa karyawannya sangat kagum dengan perusahaan ini?  

Akhirnya saya menemukan profil seorang formulator di PT. Sensatia Botanicals. Nekat saya mengirim pesan bertanya apakah boleh berkunjung ke perusahaan tersebut atau sekedar magang. Dan responnya sangat ramah! Saya diarahkan ke bagian customer service dan akhirnya bertukar e-mail dengan Pak Parta yang merupakan apoteker PT. Sensatia Botanicals. 

Kami janji bertemu 11 Juni 2018 jam 9.30 pagi. Bertepatan dengan rencana liburan keluarga ke Bali.

sumber: dokumen pribadi
Apa yang membuatnya berbeda?
A. Memasuki pabrik Sensatia Botanicals, untuk menjaga kebersihan lingkungan perusahaan, saya diminta mengganti alas kaki. Memasuki pabrik, saya langsung mencium berbagai aroma bahan alam dengan aroma dominan sereh, yang merupakan aroma khas Bali.

Saya diajak melihat laboratorium dan aktivitas bekerja mereka. Laboratoriumnya sangat banyak, dimulai dari departemen quality control, lab kimia, dan lab mikrobiologi. Setiap batch dari produk mereka dilakukan uji stabilitas dan organoleptik. Saya juga bertemu anak magang dari universitas luar Indonesia.

Saya diajak melihat proses pembuatan sabun. Di sana saya melihat bagaimana pembuatan sabun dibuat secara handmade dengan bahan natural juniper berry, jahe, dan sereh. Bahkan kalian masih bisa melihat warna dan mencium aroma alami bahan alam yang digunakan dalam produk sabun tersebut. Sabun yang diproduksi PT. Sensatia Botanicals digunakan juga oleh hotel bintang lima seperti Harris Hotel, Alila Hotels & Resort Worldwide, Peppers Sentosa Seminyak, dan list ini bertambah dari hari ke hari.

Saya juga diajak melihat gudang bahan alam yang mereka gunakan. Semua bahan alami dan saya bisa melihat fisik biji kopi Bali Kintamani dan minyak kayu putih di gudang itu. Mereka juga menggunakan bahan scrubs dari brown sugar dan sea salt. Yes! No microbeads!

Walaupun pabrik mereka sederhana, produk yang dihasilkan sudah didistribusikan ke banyak negara, diantaranya Timur Tengah, Singapura, Malaysia, China, Amerika, dan Eropa. Baru di tahun 2012, produk Sensatia Botanicals dipasarkan di Indonesia.   

Saya juga banyak berdiskusi dengan Pak Parta mengenai kekayaan alam Indonesia, pandangan kami mengenai industri kecantikan, dan standar kecantikan di Indonesia. Saya banyak belajar mengenai kosmetik dari Pak Parta, terutama mengenai bahan sunscreen, scrubs, dan fragrance. 

Ada produk scrubs yang sebenarnya memiliki bahan "pembuat kulit mati". Jadi bahan ini memberi lapisan pada kulit yang nantinya akan terkelupas menjadi seperti kulit mati atau, lapisan ini memberi kesan kulit yang lebih lembut. Scrubs yang benar-benar bekerja sebagai scrubs sesungguhnya tidak akan langsung menghasilkan kulit mati yang terlihat kasat mata. Nyatanya kulit mati kita hampir tidak berwarna (bahkan bukan berwarna putih). Kulit juga akan lebih lembut tanpa terasa adanya lapisan.

Catatan juga untuk mereka yang ingin beralih dari produk kosmetik komersial ke produk kosmetik natural: 
  1. Perubahan kulit baru terasa sekitar tiga bulan. Hal ini karena pada umumnya produk komersial bersifat keras untuk menghasilkan efek yang lebih cepat. Namun saat berhenti memakai, masalah kulit yang sama akan muncul kembali. Berbeda dengan produk natural, memang perlu waktu lama karena harus mengikuti waktu turnover (pergantian kulit), tetapi masalah kulit pada kebanyakan kasus tidak terjadi lagi. Jikalau muncul, contoh jerawat, itu adalah kejadian umum yang terjadi pada kulit normal (seperti perubahan hormonal karena siklus, atau pergantian pola makan) dan nantinya akan lebih cepat hilang.   
  2. Perubahan pengalaman pemakaian, misalkan aromanya. Produk natural berusaha tidak menggunakan fragrance tambahan apapun sehingga aroma yang ada di produk adalah aroma asli bahan-bahan alami yang digunakan. Tidak semua orang mungkin suka. Namun kalau kamu tahu kelebihan manfaat produk natural dibandingkan komersial, mungkin kamu lebih dapat tolerir dengan hal ini. 
B. Dalam aktivitasnya, produk-produk hanya diproduksi di Bali sebagai usaha memberdayakan dan memperkerjakan masyarakat setempat. Sensatia Botanicals juga sangat meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan. hal ini saya lihat dari:

1. Kantung plastik biodegradable
Dari pengalaman tahun 2014-2017 ketika belanja produk kosmetik, Sensatia Botanicals adalah perusahaan yang berhasil membuat saya terkejut dengan kantung plastiknya. Memang beberapa brands lain menggunakan plastik biodegradable, tetapi menurut saya, kantung plastik yang digunakan Sensatia Botanicals adalah kantung plastik biodegradable yang lebih mudah terdegradasi. Selain itu, saya dapat mencium bau asetat (bau cuka) dari kantung plastik, persis seperti bau biodegradable plastic yang saya buat di lab saat masih mahasiswa. Rasanya sekitar tahun 2019-2020 saya melihat toko lain baru berani menggunakan jenis biodegradable plastic seperti ini.

2. Bon dalam bentuk e-mail 
Untuk menghemat kertas, Sensatia Botanicals juga menawarkan pemberian bon dalam bentuk e-mail. Saya setuju dengan ide ini. Biasanya konsumen menerima bon hanya sebagai formalitas atau jaminan garansi. Ujung-ujungnya bon berlabuh di tempat sampah. Bon dalam bentuk e-mail membantu konsumen mengakses kembali catatan pengeluaran mereka yang terlupakan.

3. Program recycle kemasan produk 
Sebagi brand lokal pertama yang menggagas program ini, kita boleh mengembalikan kemasan kosong produk Sensatia Botanicals ke toko terdekat untuk didaur ulang. Setiap 12 botol yang ditukar, kita dapat memperoleh voucher belanja Rp 100.000. Botol-botol ini akan didistribusikan ke pusat daur ulang di mana limbah plastik akan diubah kembali menjadi barang plastik daur ulang (contoh pallet industri).
sumber: dokumen pribadi

C. Dari segi produk, semua produk memiliki keunggulan:
  1. Tidak diuji coba pada hewan 
  2. Bebas paraben
  3. Bebas phthalate
  4. Aman untuk ibu hamil
  5. Aman untuk ibu menyusui
  6. Bebas minyak sawit 
  7. Bebas sulfat
  8. Vegan dan vegetarian 
  9. Bebas silikon
  10. Aman untuk terumbu karang 
Keunggulan ini patut diacungi jempol. Mengapa? Karena dengan berkomitmen memiliki semua keunggunalan ini, suatu produk akan lebih menantang untuk diformulasikan. Tidak sedikit yang gagal diproduksi atau gagal memenuhi ekspektasi konsumen.

Plus, jika kita baca kolom ingredients-nya, hampir semua bahan dalam genus species (alias semuanya bahan alam). Tidak mudah untuk membuat produk kosmetik yang efektif dengan menggunakan bahan alam. Selain tantangan dari segi organoleptik, tidak semua bahan alam (terutama essential oil) dapat digunakan. Diperlukan pengalaman penelitian untuk dapat memformulasikan produk kosmetik.

Dengan dua tantangan ini dan produk yang dihasilkan tetap memenuhi keinginan konsumen, Sensatia Botanicals sudah membuktikan kelebihannya.

D. Dari pengalaman membeli produk
Penjaga tokonya paham dengan produk yang dijual. Ini poin plus, karena kita bisa bertanya produk apa yang cocok untuk jenis kulit kita. Scrubs, moisturizer, atau facial cleanser yang diformulasikan Sensatia Botanicals memiliki banyak varian. Varian ini bukan dari aromanya tetapi dari masalah kulit baik itu kulit kering, berminyak, kombinasi, jerawat, sensitif, dan aging. Mengenai aroma, tidak ada fragrance yang ditambahkan. Semua aroma berasal dari bahan alam yang digunakan.

Wah, tiap kali ke sana, setiap selesai membeli produk, saya malah berdiskusi soal bahan alam dan kosmetik dengan mereka. 

Satu hal yang membuat saya tertarik, Sensatia Botanicals mempekerjakan baik laki-laki atau perempuan. Hal ini memberi pesan bahwa kosmetik bukan barang perempuan dan laki-laki yang merawat kulit tidak menjadikannya perempuan. Hooray!!
sumber: sensatia.com/id/
Produk apa saja yang saya gunakan sekarang? 
Calming Chamomile Facial Toner (Bahan alam yang diutamakan: aloe vera, chamomile, green tea)- saya direkomendasi menggunakan produk ini oleh penjaga toko Sensatia Botanicals yang saya temui di Bandung. Kulit saya cenderung memerah dan kebanyakan toner yang digunakan malah membuat kulit saya semakin kering dan sensitif.
sumber: https://sensatia.com/id/calming-chamomile-facial-toner.html

Sandalwood Dream Facial C-Serum (Bahan alam yang diutamakan: kakadu plum, argan, rosehip)
- direkomendasikan untuk kulit kombinasi. Mengandung vitamin C yang cukup rendah (3%) sehingga cocok untuk kulit yang baru pertama kali mencoba vitamin C. Serum ini sudah termasuk moisturizer sehingga penggunaannya lebih praktis.
sumber: https://sensatia.com/id/face/moisturizer/sandalwood-dream-facial-c-serum.html

Untuk melihat produk lainnya dapat mengunjungi website Sensatia Botanicals: https://sensatia.com/id/

Terima kasih PT. Sensatia Botanicals!
Senang bisa belajar banyak hal bersama kalian

Semoga artikel ini membantumu :)

No comments:

Powered by Blogger.