Cerita Kampus #3: Career Expo UPH 2015/2016




















Perkuliahan menyimpan banyak memori, mulai dari masa-masa pertemanan satu jurusan hingga lintas fakultas. Melalui kepanitian, saya mengenal banyak teman-teman baru dari berbagai jurusan di fakultas sains dan teknologi. Untuk perjuangan dalam menjalankan kepanitiaan sendiri tidak mudah.

Saya sendiri bukanlah orang yang aktif dan pintar dalam public speaking apalagi negosiasi. Alih-alih masuk kepanitiaan, mengenal teman satu jurusan pun tidak begitu baik. Ada keinginan untuk masuk kepanitiaan, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Hingga akhirnya senior mengajak saya masuk dalam divisi sponsor di kepanitaan Career Expo UPH 2015. Karena tidak mengerti kepanitiaan tsb seperti apa, saya bertanya mengenai divisi-divisi lainnya. 

Career Expo UPH adalah kepanitiaan mahasiswa yang berperan sebagai perantara antara perusahaan yang sedang mencari karyawan dengan calon karyawan. Career Expo UPH terbuka untuk umum, tidak dikhususkan untuk mahasiswa UPH saja. 
Melawan Anxiety
Senior menjelaskan salah satu divisi, yaitu registrasi perusahaan yang bertugas menjadi penengah antara universitas dan perusahaan-perusahaan yang akan mengikuti job fair. Sebelumnya saya sempat ditolak masuk divisi eksternal Himpunan Mahasiswa Biologi. Penolakan ini membuat saya kecewa. Namun, berubah menjadi rasa penasaran untuk berani berbicara dengan orang-orang di luar universitas. Saya ingin membuktikan kepada mereka, bahwa saya yang pendiam juga mampu berbicara pada orang-orang di luar universitas. Dengan modal itu, saya masuk divisi registrasi perusahaan. 

Sempat merasa takut dan merasa pilihan saya salah. Apalagi saat tahu koordinator divisi adalah senior beda jurusan, ketua klub entrepreneur di universitas, dan terkenal di lingkungan universitas. Terkenal tegas. Terkenal galak juga. Bahkan ketika ia menyatakan divisi regis adalah divisi tersulit, tersibuk, dan paling banyak makan hati, ditambah sesi komitmen menjalani kepanitian hingga tuntas, saya kembali ragu. Tapi jika tidak sekarang mengambil kepanitiaan, kapan lagi. Saya pun berkomitmen. 
Career Expo UPH 2015
sumber: dokumen pribadi
Masalah muncul ketika saya sendiri masih mengalami social anxiety. Takut untuk berbicara dengan orang lain. Takut mengecawakan orang lain. Takut bertemu orang lain hingga ingin mundur dari kesempatan tersebut. Ketakutan semakin muncul ketika tugasnya adalah menelepon orang HRD. Menelepon orang adalah ketakutan bagi seorang anxiety. Bahkan saat SMA saya memerlukan teman atau keluarga untuk menelepon orang lain.

Tegang. Namun saya mencoba janjian waktu untuk beli pulsa dan menelepon dengan senior yang menjadi panitia di situ. Saat kami menelepon bersama, walaupun masih tegang saya mulai merasa nyaman. Tidak disangka, koordinator juga muncul dan memandu saya. Selama menelepon saya tahu ada kekurangan, tetapi mereka tetap mendukung. 

Singkat cerita, saya semakin mengenal anggota-anggota dalam divisi saya. Bahkan kepanitiaan ini adalah awal dari saya bergaul dengan orang-orang di luar jurusan. Saya juga mengenal beberapa perusahaan bahkan berteman dengan orang HRD-nya hingga akhirnya saya berkesempatan membawa mereka tur di universitas. Saya juga mengenal bagaimana sulitnya menjadi koordinator. Jadi bukan asal jabatan dan memperbagus CV saja, kita ikut kepanitiaan.  

Menjadi Koordinator Tidak Mudah 
Dari panitia berlanjut menjadi koordinator registrasi perusahaan di Career Expo UPH 2016. Semakin lama, saya mengetahui beratnya menjadi koordinator. Apa yang saya kerjakan sebagai panitia belum tentu membuat saya mengerti kerja dalam divisi tersebut. Hanya diberi 5 bulan untuk mencari 40 perusahaan, tetapi perlu 1 bulan untuk mengerti kerja kepanitiaan. Selama menjalankan kepanitiaan, perkuliahan juga menjadi kacau. Banyak kelas yang tidak diikuti karena ketiduran, cepat sakit, harus begadang tiap hari, hingga berantem dengan panitia dan teman sekelas karena terlalu hectic. Jika tidak ada asisten koordinator saat itu, semuanya pasti lebih parah.
Penat tugas divisi, askor?
sumber: dokumen pribadi
Hanya divisi registrasi saja yang diperbolehkan memilih asisten koordinator karena pekerjaannya yang banyak dan selalu sibuk dari awal hingga akhir kepanitiaan. Awalnya saja, saya tidak tahu tugas divisi dimulai dari mengecek email, menelepon perusahaan (sehari bisa 20 perusahaan lebih), mengirim surat bukti, hingga mencatat bukti transfer. Saya pikir hanya menelepon saja. Karena hectic, beberapa panitia juga sering salah paham hingga adu mulut dengan koordinator.
Career Expo UPH 2016
sumber: dokumen pribadi 
Pada hari eksekusi, ternyata semua booth perusahaan terisi, berbeda dengan tahun sebelumnya. Pengunjung juga mengalami kenaikan lebih dari 100%. Bahkan acara kepanitian ini masuk dalam artikel website universitas :'). Walaupun hasil akhir sukses besar, banyak sekali yang harus dikorbankan. Bahkan rela dilupakan ulang tahunnya agar kepanitiaan tidak hilang fokus. Pada hari ulang tahun juga, karena melihat panitia divisi kelelahan, saya mentraktir mereka pizza. Jadi terbalik.

Tapi kepanitiaan ini adalah pintu awal saya untuk mengenal kepemimpinan dan organisasi. Bahkan menjadi langkah awal untuk mengalahkan social anxiety.

Dan ternyata dua panitia dalam divisi saya bisa lanjut menjadi ketua dan wakil ketua Career Expo UPH 2017 :') selamat buat kalian berdua!! 
  
BPH dan (Half of) Koordinator Career Expo UPH 2016
sumber: dokumen pribadi 
Dan yang paling oke, makan-makannya. :P



No comments:

Powered by Blogger.