Sabun #7: Percobaan Sabun Transparan


Kita sudah membahas pembuatan dan sains sabun sebanyak enam artikel. Pada artikel terakhir ini, saya mau membagikan pengalaman saya membuat sabun bersama mahasiswa farmasi. Semoga pengalaman ini dapat menambah wawasan kamu untuk berkreasi sabun.

Lihat lagi artikel mengenai bioteknologi (klik judul)

Kami membuat sabun ini dalam rangka pameran kampus untuk mengenalkan calon mahasiswa pada jurusan farmasi. Sabun adalah hasil reaksi kimia yang dipelajari oleh mahasiswa bioteknologi, kimia, dan farmasi. Di bidang farmasi, sabun digunakan untuk mengobati penyakit kulit.

Secara estetika, sabun punya beragam jenis, ada yang opaque (tidak tembus cahaya), ada yang diberi hiasan, dan juga memiliki campuran beragam warna. Untuk kali ini, mahasiswa farmasi ingin membuat sabun transparan.

A. Minyak 
Ada tiga sumber asam lemak yang kami gunakan, minyak kelapa sawit (palm oil), minyak kelapa (coconut oil), dan asam stearat.

Minyak kelapa sawit (palm oil) digunakan sebagai agen pengeras  dan pembusa yang umumnya digunakan juga bersama dengan minyak kelapa. Namun karena minyak ini menghasilkan warna kuning dan opaque pada percobaan pertama kami, kami tidak jadi menggunakan minyak ini.


Minyak kelapa (coconut oil) digunakan untuk agen pengeras juga dan sangat membersihkan, membuat tangan lebih kesat. Minyak ini kami pilih selain untuk menghasilkan sabun yang lebih keras, juga untuk menghilangkan rasa lembab berlebihan jika menggunakan minyak tidak jenuh seperti minyak zaitun.


Asam stearat, merupakan salah satu jenis asam lemak. Asam stearat pada pembuatan sabun akan menghasilkan sifat sabun yang lebih keras dan juga menghasilkan busa, sifat yang diinginkan konsumen dari sabun. Asam stearat juga ditambahkan mengingat kami tidak jadi menggunakan minyak kelapa sawit (palm oil)

B. Lye Solution 
Lye solution atau larutan lye adalah campuran NaOH/ KOH dengan air. Pada sabun ini, kami menggunakan NaOH karena tujuan utama kami adalah membuat sabun yang padat.

Lye yang dibuat memiliki konsentrasi sekitar 45-50%. Konsentrasi lye dipengaruhi dari minyak dan superfat yang diinginkan pada sabun. Superfat ini menentukan kadar minyak tersisa dalam sabun dan berhubungan dengan kemampuan melembabkan sabun setelah kita mencuci tangan. Untuk persen superfat yang lain bisa dilakukan penghitungan dengan lye calculator. 

C. Larutan lainnya 
Bagian ini yang menentukan penampilan sabun. Di larutan ini kami menggunakan gliserin, gula, etanol, NaCl, dan asam sitrat.


Alkohol, digunakan untuk menghasilkan sabun yang lebih transparan. Alkohol (ethanol atau isopropyl alkohol) digunakan untuk mencegah pembentukan soda ash dan busa pada cold process soap. Alkohol dalam industri skincare juga digunakan untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif. Untuk pembuatan sabun, gunakan alkohol pada konsentrasi yang cukup tinggi untuk menghindari penambahan air.


Gliserin,  gliserin cair, bukan sabun gliserin yang biasa digunakan untuk prakarya. Gliserin berperan sebagai pelarut dalam pembuatan sabun transparan. Selain itu, gliserin juga digunakan sebagai humektan dan moisturizer kulit, jadi cocok dimasukan dalam adonan terutama jika sabun yang dibuat nantinya bersifat kering ( 0% superfat) atau sangat basa.



Gula, pelarut lain untuk membuat sabun transparan. Gunakan gula putih, atau gula yang tidak berwarna dan gula tersebut harus benar-benar dilarutkan dalam air. Jika kamu memasukan gula merah/ aren atau gula putih langsung ke adonan sabun (misal pada saat hot process), gula tersebut dapat terbakar dan memberikan warna coklat/gelap pada adonan. Kalau sabun kamu memang ingin dibuat coklat, mungkin tidak jadi masalah, tapi hal ini akan mengganggu pewarnaan pada sabun yang akan didesain. Gula cair seperti xylitol dapat digunakan, tetapi pastikan dulu berapa kandungan airnya. 


NaCl digunakan untuk mempercepat proses pengerasan sabun sehingga sabun lebih mudah dikeluarkan dari cetakan. Penambahan NaCl tidak terlalu diperlukan jika sabun yang dibuat hanya sedikit.



Asam sitrat digunakan untuk menurunkan pH sabun (umumnya pH sabun basa) dan juga untuk mengawetkan minyak. Asam sitrat dapat berperan sebagai antioksidan yang mencegah sabun menjadi tengik/rancid. Umumnya digunakan 10 - 20 gram asam sitrat setiap 1000 gram minyak (1-2% ppo). 

C. Hasil percobaan kami 
Kami menggunakan dua komposisi berbeda dengan campuran minyak yang sama. Komposisi yang berbeda hanya pada larutan tambahannya. (PS: resep adalah pengembangan dari resep karya Amanda Gail di www.lovinsoap.com)

Sabun 1
A. Minyak
Asam stearat = 30 gram
Minyak kelapa = 70 gram

B. Larutan lye (kurang lebih 45%)
NaOH = 14,53 gram
Air = 32,49 gram

C. Larutan lain
Etanol = 50 gram
Gula = 25 gram
Gliserin = 25 gram
NaCl = 0,1 gram
Asam sitrat = 0,1 gram

Sabun 2 
A. Minyak
Asam stearat = 15 gram
Minyak kelapa = 35 gram

B. Larutan lye (sekitar 51%)
NaOH = 8,5 gram
Air = 17 gram

C. Larutan lain
Etanol = 50 gram
Gula = 100 gram (+ 50 gram)
Gliserin = 100 gram
NaCl = 0,05 gram
Asam sitrat = 0,05 gram

Putih: Sabun 1; Transparan: Sabun 2
sumber: dokumen pribadi
Perbedaan di sini adalah jumlah gula dan gliserin yang digunakan. Sabun 2 dapat ditembus cahaya tetapi berbeda dengan sabun 1, sabun 2 tidak menghasilkan banyak busa dan cenderung lebih melembabkan (karena banyak gliserin). Sabun 1 secara organoleptik akan lebih disukai konsumen daripada sabun 2.

Sabun 1 adalah sabun berwarna putih, sabun 2 adalah sabun transparan yang berwarna biru (diberi pewarna). Sabun yang berwarna kuning adalah sabun dengan campuran minyak kelapa sawit
sumber: dokumen pribadi
Kekurangan lainnya dari sabun 2 adalah sulit memadat, mungkin NaCl harus diperbanyak atau air dikurangi. Air yang banyak sebenarnya menguntungkan untuk pemula karena sabun tidak akan cepat mengeras dan memberikan waktu yang lama untuk dihias, tetapi pada kasus ini mungkin air untuk melarutkan gula dapat diganti dengan alkohol 50 gram yang sudah ada. 

D. Penyimpanan
Karena mengandung banyak air juga gliserin (humektan) sebaiknya sabun disimpan dalam bungkus plastik atau plastic wrap. Gliserin dapat menarik kelembaban di udara dan membuat sabun menjadi basah.

Berikut beberapa hasil karya mahasiswa farmasi:




Ya... ini mereka sendiri yang desain, gak kepikiran kreatifnya dari mana hehehe.. da best!




Semoga artikel ini membantumu :)
Special thanks to:
H. Femer. R
I. Tinambunan
V. Ingrid
M. Windy

Referensi:
Classic Bells Ltd. 2019. Citric Acid and Citrus Juice in Soap. Retrieved from Classic Bells: https://classicbells.com/soap/citricAcid.asp (31 Januari 2020).


Gail. A. 2019. Clear Trasnparent Soap from Scratch- Quick Method. Retrieved from Lovin Soap Soap Making Studio: https://www.lovinsoap.com/2019/03/clear-transparent-soap-from-scratch-quick-method/ (29 Juli 2019).


Fisher, D. 2019. Adding Salt to Homemade Soap. Retrieved from The Spruce Crafts: https://www.thesprucecrafts.com/make-soap-harder-faster-517222 (31 Januari 2020).




No comments:

Powered by Blogger.