Sabun #3: Jenis Sabun

Pada awal pembuatan sabun, sabun hanya berbentuk batang. Dengan perkembangan teknologi, semakin banyak jenis sabun yang kita temui. Apa saja?

Lihat lagi artikel mengenai bioteknologi (klik judul)

Jenis sabun dapat dilihat dari sejarah, bentuk, dan reaksi saponifikasi.

1. Sejarah
Sapo durus (hard soap)
Menggunakan soda dan menghasilkan sabun yang keras dan berwarna puith keabuan saat kering dan dingin. Sabun ini lebih banyak digunakna untuk pembersihan eksternal. 

Sapo mollis (soft soap
Sabun yang lembut seperti jelly dan madu. Warna kekuningan, tidak berbau, dan translucscent. Dibuat dari minyak zaitun dan potash (kalium karbonat). Bisa juga digunakan sebagai antasi dengan dosis 5-20 gram.


Sapo viridis (green soap
Viridis adalah nama feminin dari Bahasa Latin yang merujuk pada warna daun yang sedang bertumbuh (hijau). Sabun viridis adalah sabun hijau yang empuk dan digunakan untuk mengobati penyakit dermatitis dimana memerlukan sifat basa. 
Sabun lainnya ada yang mengandung gliserin, fenol, tar, minyak. Untuk sabun cair umumnya mengandung garam kalium dengan minyak kelapa, zaitun, kedelai, biji kapas, dan jarak. Sabun padat menggunakan natrium dan beberapa juga kalium.

2. Bentuk
Sabun cair Sabun cair memiliki kekentalan yang dipengaruhi dari bahannya dan umumnya disimpan dalam botol atau pompa. Kekentalan dipengaruhi dengan penggunaannya. Contoh sabun muka umumnya dibuat lebih cair daripada untuk badan. Sabun cair kini semakin populer karena lebih higenis. Dalam pembuatannya, sabun cair menggunakan lye KOH.   


Sabun batang 
Sabun yang terbuat dari NaOH, lebih padat, dan lebih murah. Namun sabun ini tidak higenis terutama jika digunakan lebih dari satu orang. Sabun juga cepat habis kalau basah.



Sabun gel dan foam 

Jenis sabun selain batang dan cair. Sabun gel dan foam dikemas dalam tube. Sabun jenis ini umumnya digunakan untuk sabun muka dan mandi dengan higenitas yang sama dengan sabun cair.

Sabun foam juga dapat dibuat dari sabun gel dan cair dengan menggunakan dispenser khusus. Dispenser tersebut memiliki dua saluran. Satu saluran untuk sabun, saluran lain untuk memberikan udara pada sabun cair. Mengenai kemampuan membersihkan, sabun foam lebih kurang daripada sabun cair karena sedikitnya agen sabun yang ada di tangan. Namun sabun foam lebih hemat daripada sabun cair dan gel.


3. Dari reaksi saponifikasi 
Sabun kalium/potassium Sabun sodium/natrium
Sifatnya lebih padat dan digunakan sebagai sabun tangan 


Sabun kalium/potassium
Sifatnya lebih lembut dan digunakan untuk sabun mandi

4. Jenis sabun yang lain 
Sabun castile Ã  sabun lembut yang dibuat dari minyak zaitun. Sekarang kebanyakan dibuat dari minyak sayur. Sifat bagus dalam mencuci dan banyak busa.

Sabun krim Ã   sabun yang mengandung krim dingin, emollient, dan moisturizer. Sabun krim cocok untuk kulit kering dan sensitif. Contoh lainnya adalah shaving cream.


Sabun deodoran Ã  sabun antibakterial yang digunakan untuk menurunkan bakteri penghasil bau. 

Sabun apung Ã  sabun yang mengandung gelembung udara untuk mengurangi densitasnya/ Hal ini menghasilkan sabun yang mengapung.




Sabun hipoalergenik Ã  sabun dengan formula yang lebih lembut, iritasi rendah, dan menghasilkan busa yang lebih sedikit. Cocok untuk mereka yang sensitif SLS.



Sabun medikasi Ã  sabun yang mengandung obat seperti tar, sulfur, atau antibakteri, untuk mengobati acne, dan penyakit kulit lainnya. Sabun ini tidak diperuntukan kulit sensitif dan harus benar benar dibilas.
Sabun milling Ã  sabun yang diproduksi masal. Teknik ini berasal dari Prancis dimana arti milling adalah pengolahan sabun berulang kali untuk memastikan tidak ada lye atau minyak yang tertinggal dalam hasil akhir sabun. Milling juga dapat merujuk pada pencampuran warna, parfum, dan bubuk sabun. 


Sabun oatmeal Ã  sabun yang kasar dan bertekstur dimana oatmeal digunakan sebagai exfoliant dan busa. Cocok untuk kulit berminyak, kering, dan normal. Sabun ini juga cukup populer sebagai sabun herbal.
Semoga artikel ini membantumu :)
Lihat lagi artikel mengenai bioteknologi (klik judul)

Referensi:
Burns-Mogie, A. 2019. Soap: Clean for The Environment or Just Us? Retrieved from Yale International Initiative: https://teachers.yale.edu/curriculum/viewer/initiative_11.05.01_u (26 Oktober 2019).

Scharf, W. & Malerich, C. 2001. Preparation of  Soap. Retrieved from Baruch College: https://www.baruch/cuny.edu/wsas/academics/natural_science/chm_1000/9_soap.pdf (26 Oktober 2019).

No comments:

Powered by Blogger.